Distributor Korek Api Kayu Kekinian Tasikmalaya 085648741988
Sebagian dari kita adalah pengguna korek api gas, atau mungkin kolektor. Sebuah produk teknologi yang menonjol sederhana, melainkan mempunyai peranan yang cukup penting untuk memenuhi kebutuhan harian, untuk menyalakan kompor, rokok, lampu, dan lain sebagainya. Tetapi pernahkah anda berpikir siapakah yang menemukan korek api gas pertama kali? Lalu bagaimana pengerjaan temuan itu?
Upaya membuat api oleh manusia sudah berlangsung sejak lama, sejak manusia pertama. Tentu pada dikala itu untuk membuat api bukan suatu hal yang mudah. Pada abad-abad berikutnya, yang diperkirakan pada tahun 577, kayu pinus berukuran kecil berlapis belerang, sudah diaplikasikan oleh rakyat Tiongkok untuk menghasilkan sebuah nyala api. Dan berkat adanya teknologi simpel itu, manusia bisa dengan gampang menyalakan lampu minyak, memasak, dan lain sebagainya.
Distributor Korek Api Kayu Kekinian Tasikmalaya 085648741988
Kemudian pada tahun 1816, seorang pakar kimia berkebangsaan Jerman, Johann Wolfgang Dobereiner mempersembahkan penemuannya yakni sebuah pemantik yang diberi nama “Doberiner’s Lamp”. Pemantik ini tidak menerapkan butana maupun minyak, melainkan masih menggunakan Hidrogen sebagai bahan bakarnya. Kecuali hidrogen, Johann Wolfgang Dobereiner juga menerapkan Platinum sebagai katalis. Dan imbas dari penggunaan platinum ini, pemantik pada dikala itu mempunyai harga yang cukup mahal, hanya masyarakat kalangan atas saja yang mampu memilikinya. Tak seperti korek api gas yang kita pakai saat ini, sebab pemantik yang dirancang oleh Johann hal yang demikian berukuran betul-betul besar dan lebih mirip dengan lampu petromax. Meski ukurannya yang besar, Doberiner’s Lamp betul-betul populer dikalangan atas, malahan tak jarang diterapkan untuk hadiah.
Pada tahun 1903, ada seorang ilmuwan yang berkewarganegaraan Austria, Carl Auer von Welsbach mengganti platinum dengan batu api khusus yang adalah paduan piroforik, cerium 70%, dan besi 30%. Dengan adanya penemuan kreatif ini, untuk menghasilkan bunga api cukup menggores atau memukul. Dengan adanya inovasi Carl Auer von Welsbach, pada tahun 1910 seorang pengrajin logam yang bernama Louis Vincent Aronson menciptakan sebuah pemantik yang diberikan nama Pist-O-Liter. Tiga tahun kemudian ia mendirikan sebuah perusahaan yang memproduksi pemantik modern seukuran genggaman tangan. Bahan bakarnya berganti dari Hidrogen menjadi Nafta. Dan karena menggunakan batu api, karenanya pemantik ini mempunyai harga yang relatif murah, hampir tiap orang bisa memilikinya. Pemantik modern ini diberikan nama Wonderlitte.
Kreatif pada korek api terus dilakukan dari tahun ke tahun untuk menciptakan produk korek api gas yang lebih modern, lebih aman diaplikasikan dan ideal dikantong. Kemudian pada tahun 1940, bahan bakar pemantik mulai bergeser dari Nafta ke Butana. Sebab bau butana tak setajam nafta, apalagi butana yang terkompresi dapat dipegang intensitas energi apinya, seperti yang kita pakai kini ini.
Distributor Korek Api Kayu Kekinian Tasikmalaya 085648741988
Sekian pembahasan yang dapat aku sampaikan mengenai korek api. Semoga apa yang sudah aku sampaikan pada tulisan diatas bisa bermanfaat bagi anda dan sekaligus dapat menambah wawasan anda mengenai korek api. Apabila anda sedang mencari distributor korek api, anda bisa lantas menghubungi kami. Sebab kami salah satu perusahaan yang bergerak dibidang tersebut.
Hubungi Kami
korekapi.id
Telp : 085648741988
